Perbedaan Kanker Limfoma dan TBC: Penjelasan dari Dokter

Perbedaan Kanker Limfoma dan TBC: Penjelasan dari Dokter

Perbedaan Kanker – Kanker limfoma dan penyakit tuberkulosis (TBC) memang memiliki salah satu gejala yang serupa, yaitu batuk. Namun, meskipun gejala ini bisa muncul pada kedua kondisi tersebut, ada perbedaan mendasar antara kanker limfoma dan TBC yang penting untuk dikenali.

Menurut para ahli, batuk yang disebabkan oleh TBC umumnya disertai dengan gejala lain seperti demam, keringat malam, dan penurunan berat badan yang signifikan. TBC adalah infeksi bakteri yang menyerang paru-paru, tetapi juga bisa mempengaruhi organ lain. Pengobatan TBC biasanya melibatkan terapi antibiotik dalam jangka waktu yang panjang.

Di sisi lain, kanker limfoma adalah jenis kanker yang menyerang sistem limfatik, bagian dari sistem kekebalan tubuh. Gejala batuk pada limfoma sering kali muncul karena pembesaran kelenjar getah bening di dada yang menekan saluran udara. Selain batuk, limfoma sering disertai dengan gejala seperti pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak nyeri, kelelahan, dan gatal-gatal.

Perbedaan utama antara keduanya adalah penyebab dan pengobatannya. Kanker limfoma memerlukan pendekatan yang lebih kompleks, termasuk kemoterapi, radioterapi, atau terapi target, tergantung pada stadium dan jenis limfoma yang diderita pasien.

Memahami perbedaan antara kanker limfoma dan TBC sangat penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai. Oleh karena itu, jika Anda atau orang terdekat mengalami batuk berkepanjangan atau gejala lainnya, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dokter Jelaskan Perbedaan Utama antara Limfoma dan TBC

Menurut DR. dr. Andhika Rachman, Sp.PD-KHOM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, penting untuk memahami bahwa limfoma dan TBC adalah dua kondisi yang sangat berbeda meskipun memiliki gejala awal yang serupa, seperti batuk. “Kalau limfoma itu kan penyakit inflamasi, kalau TBC itu kan penyakit infeksi. Nah, gejala awalnya sama dengan batuk yang terjadi. Jadi pada limfoma juga bisa terjadi batuk, karena getah beningnya kan lewat di daerah paru,” jelas dr. Andhika pada Kamis (28/9/2024), sebagaimana dikutip dari Antara.

Limfoma, seperti yang dijelaskan dalam situs Kementerian Kesehatan, adalah istilah umum untuk berbagai tipe kanker darah yang muncul dalam sistem limfatik. Kondisi ini dapat menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening, yang kadang-kadang menekan saluran udara dan memicu gejala batuk.

Meskipun kedua kondisi ini sama-sama dapat menyebabkan batuk, penyebab dan mekanismenya sangat berbeda. Limfoma adalah penyakit inflamasi yang terkait dengan kanker pada sistem limfatik, sedangkan TBC adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang biasanya menyerang paru-paru. Memahami perbedaan ini sangat penting untuk memastikan diagnosis yang tepat dan mendapatkan pengobatan yang sesuai.

Jenis-jenis Limfoma: Hodgkin dan Non-Hodgkin

Limfoma, yang merupakan kanker pada sistem limfatik, terbagi menjadi dua tipe utama: Limfoma Hodgkin dan Limfoma Non-Hodgkin. Masing-masing tipe ini memiliki karakteristik yang berbeda berdasarkan asal mutasi sel dan jenis sel yang terlibat.

Limfoma Hodgkin terjadi karena adanya mutasi pada sel B dalam sistem limfatik. Salah satu tanda khas yang digunakan untuk mendeteksi Limfoma Hodgkin adalah keberadaan sel abnormal yang dikenal sebagai sel Reed-Sternberg dalam jaringan kanker. Kehadiran sel ini menjadi penanda diagnostik yang membedakan Limfoma Hodgkin dari tipe limfoma lainnya.

Di sisi lain, Limfoma Non-Hodgkin lebih beragam dan terjadi akibat mutasi DNA pada sel B dan sel T dalam sistem limfatik. Berbeda dengan Limfoma Hodgkin, Limfoma Non-Hodgkin tidak memiliki sel Reed-Sternberg, dan jenis ini dapat muncul dalam berbagai bentuk yang mempengaruhi prognosis dan pilihan pengobatan.

Memahami perbedaan antara Limfoma Hodgkin dan Non-Hodgkin penting dalam menentukan diagnosis dan rencana perawatan yang tepat, mengingat kedua jenis limfoma ini memerlukan pendekatan terapi yang berbeda.

Gejala Limfoma yang Perlu Diwaspadai

Penderita limfoma dapat mengalami berbagai gejala yang berhubungan dengan pembengkakan kelenjar getah bening dan sistem kekebalan tubuh. Berikut adalah beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita limfoma:

  1. Pembengkakan pada kelenjar getah bening, yang biasanya terjadi di area leher, ketiak, dan lipatan paha. Pembengkakan ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, namun bisa semakin membesar seiring waktu.
  2. Suhu tubuh yang naik turun secara tidak teratur, yang bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang berusaha melawan sesuatu yang salah di dalam sistem kekebalan.
  3. Demam berulang dan keringat berlebihan pada malam hari yang seringkali disertai dengan menggigil. Gejala ini bisa muncul tanpa adanya infeksi yang jelas.
  4. Sesak napas dan batuk yang terjadi karena pembesaran kelenjar getah bening di dada yang dapat menekan saluran udara.
  5. Mudah lelah tanpa alasan yang jelas, meskipun setelah istirahat yang cukup, penderita tetap merasa lelah dan lemah.
  6. Pembesaran amandel, yang dapat menyebabkan kesulitan menelan atau perubahan suara.
  7. Penurunan berat badan yang signifikan tanpa adanya perubahan pola makan atau aktivitas fisik. Penurunan berat badan ini sering kali terjadi secara tiba-tiba dan berkelanjutan.

Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala-gejala ini, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Deteksi dini limfoma dapat meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan dan mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut.

Perhatian Khusus Jika Kondisi Pasien TBC Tidak Membaik

DR. dr. Andhika Rachman, Sp.PD-KHOM, menjelaskan bahwa pasien yang menderita TBC biasanya akan menunjukkan perbaikan kondisi setelah menjalani pengobatan. Setelah beberapa waktu, pasien TBC umumnya akan merasa lebih segar dan gejala-gejala yang mereka alami akan berangsur-angsur berkurang.

Namun, yang perlu diwaspadai adalah jika kondisi pasien tidak membaik meskipun telah menjalani pengobatan secara rutin. Dalam kasus seperti ini, perlu perhatian khusus dari dokter untuk memantau gejala-gejala yang mungkin menunjukkan perburukan kondisi. Salah satu kemungkinan yang harus dipertimbangkan adalah adanya kanker limfoma.

Limfoma dapat memiliki gejala yang mirip dengan TBC, seperti batuk dan pembengkakan kelenjar getah bening, tetapi jika pengobatan TBC tidak memberikan hasil yang diharapkan, ini bisa menjadi tanda bahwa ada kondisi lain yang mendasari, seperti limfoma. Oleh karena itu, evaluasi lebih lanjut diperlukan untuk memastikan diagnosis yang tepat dan menentukan langkah pengobatan yang sesuai.

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *